Penyebab Pelanggaran HAM >>> M B A *Married By Accident*
Hak Asasi Manusia di Indonesia… Kasus pelanggaran
HAM (Hak Asasi Manusia) sering kali terjadi, tidak hanya di Indoneesia tetapi
di Negara-negara lain di dunia. Di Indonesia sendiri kasus seperti ini masih
sering terjadi walaupun sudah ada lembaga yang berfungsi melakukan pengawasan
terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM di Indonesia seperti Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang
melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur
hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik
kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan suku,
status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya. Seseorang yang melanggar HAM berarti seseorang itu
bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Banyak pelanggaran HAM di Indonesia,
dari sekian banyak kasus HAM yang terjadi, tidak sedikit juga yang belum tuntas
secara hukum. Hal itu tentu saja tak lepas dari kemauan dan i’tikad baik pemerintah
untuk menyelesaikannya sebagai pemegang kekuasaan sekaligus pengendali keadilan
bagi bangsa ini. Namun pemerintah tetap berkomitmen untuk menyelesaikan semua
kasus HAM yang terjadi di Indonesia.
Pelanggaran HAM tidak hanya mencakup
perilaku pihak penguasa terhadap rakyat, namun bisa terjadi pada siapapun yang
melakukan tindakan penghakiman pada pihak lain secara paksa yang bisa
menimbulkan kerugian pihak lain seperti baik dilakukan pemerintah, pengusaha,
majikan maupun masyarakat umum.
Salah satu contoh pelanggaran hak asasi
manusia yang sering terjadi adalah kasus pelanggaran HAM anak berkaitan dengan
kekerasan terhadap anak. Bukankah kita sudah tahu, bahwa hak asasi manusia
berlaku pada setiap orang (individu) seperti, hak untuk hidup. Karena pentingnya
hak asasi pada setiap manusia maka HAM mulai mendapat perlindungan di setiap Negara
di dunia termasuk di Indonesia. Pelanggaran ham yang sering terjadi pada anak
adalah kekerasan terhadap anak, seperti pemukulan/penganiayaan, pembuangan anak
(bayi), gizi buruk, serta berbagai pelanggaran HAM lainnya.
Sekarang ini sering terdengar berita bayi
ditemukan, bayi ditelantarkan, bayi yang dibuang oleh ibunya, dan berbagai
kasus yang berawal dari kurangnya moral para pemuda kita. Bukan karena
Pendidikan Moral Pancasila (PMP) sudah tidak ada lagi dalam jadwal belajar
pelajar kita. Tetapi terlebih kepada sifat ego yang dimiliki sang orang tua. Bayi
merupakan tanggung jawab yang diberikan kepada tuhan kepada kita yang wajib
dijaga. Sekiranya begitulah yang sering kita dengar dari guru PKn atau Guru
Agama yang ngajar kita saat kita masih bersekolah. Namun, hal itu seakan
sebagai kata-kata yang datang dan hilang begitu saja, tidak diresapi dan
diterapkan secara mendalam. Setidaknya bagi para orang tua yang tega membuang
atau menelantarkan anaknya/bayinya.
Kasus ini banyak terjadi di Ibukota
Indonesia… ya Jakarta. Bayi-bayi tersebut dibuang begitu saja, padahal kalo
dilihat-lihat mereka tidak punya salah apapun, kenapa harus menanggung semua
itu. Kasus ini banyak terjadi karena factor yang sama.. heemmm “SEKS BEBAS”.. yak
karena seks bebaslah bayi-bayi yang tak bersalah harus jadi korban. Alasan
mereka membuang anaknya adalah takut gak bisa membahagiakan anaknya kelak
Karena factor ekonomi, namun logikanya kan kalau takut gak bisa bahagiain
kenapa dibikin? hehe. Tapi yang paling menggerikan adalah karena MBA (Married
By Accident). Kalau masalahnya MBA ini sih prosesnya aja udah dosa, terus
ditambah lagi dengan anaknya yang dibuang. Nambah deh dosanya. Mungkin semuanya
udah kebal akan dosa kok.
Mungkin kalau membahas yang sudah
terjadi terlalu banyak hal yang tidak bisa masuk di akal kita. Namun, yang
perlu diperhatikan adalah yang belum melakukannya. Sudah saatnya kita ketahui bersama
bahwa hal ini gak akan mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada. Bahkan
hanya akan membuat semua masalah menjadi bertambah. Pelakunya bisa-bisa masuk
penjara gara-gara pasal kasus perlindungan anak. Lebih dari itu anda pelaku
lolos dari hukum dunia, pelakunya pasti gak akan bisa lolos dengan hukuman
akhirat. Jadi, kalau emank gak mau kena hukuman, hilangkan kebodohan ini dari
pemikiran orang-orang yang akan melakukan kebodohan tersebut. Kalau anda berani berbuat, pastinya juga harus berani menanggung resikonya pula.
Sayangi, cintai, dan rawatlah mereka dengan penuh kasih dan sayang.. karena sesungguhnya mereka adalah aset bangsa.. merekalah generasi penerus kita...
0 komentar:
Posting Komentar