Syifa

Syifa
mode : on

Kasus



TERLANJUR PERCAYA - TERNYATA KECEWA >.<

 Grrr..Grrr.. Lama-lama emosi juga yach, melihat tingkah para pengusaha yang selalu bermain licik. Hanya untuk kepentingannya sendiri, mereka selalu saja berusaha semaksimal mungkin mengakali para rakyat-rakyat kecil yang bisa dibilang mudah dipengaruhi oleh janji-janji palsu para manusia bermuka dua seperti pengusaha khususnya. Mereka selalu menghalalkan segala cara, hati nurani mereka sangatlah buruk. Moral mereka yang tertanam dalam sifat ke-EGOIS-annya membuat segala apa yang mereka terima terasa kurang.
 Sebenarnya… Kapan sich Rakyat diperlakukan adil ?? Padahal pada Pancasila sila ke-5 yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” sudah sangat jelas sekali, bahwa kita diajarkan hidup adil tanpa membedakan suku, budaya dan ras. Tetapi kenapa kasus demi kasus yang berbau perampasan hak masih saja merajalela di era sekarang ini. Contohnya tidak lain adalah Kasus “Tanah Warga Kecamatan Tapung Hilir Yang Dirampas Pengusaha” pada Selasa, 12 Juli 2011 22:12 wib.

Kebangsaan




Budaya Indonesia, Terancam!!!

Indonesia adalah Negara yang mempunyai banyak sekali ragam budaya, tradisi, dan adat istiadat mulai dari Sabang sampai Merauke. Budaya merupakan ciri khas dari suatu Negara. Budaya itu sendiri sudah ada sejak jaman nenek moyang kita, mereka selalu melestarikan dan menjaganya dengan baik dari turun-temurun. Budaya antara daerah satu dengan daerahnya lainnya pasti berbeda. Negara Indonesia mempunyai banyak sekali tari-tarian, mempunyai batik, mempunyai makanan khas dan budaya lainnya lagi. Namun saat ini, banyak sekali budaya Indonesia yang sudah tidak dilestarikan lagi. Rakyat Indonesia tidak lagi bangga dengan budaya yang mereka miliki, mereka lebih suka/bangga dengan budaya Negara lain (budaya barat).
Di Indonesia saat ini juga lagi bumming-bummingnya boys & girls band, dan yang tak kalah lagi demam Korea juga melanda Indonesia. Para remaja Indonesia tidak lagi menarikan tarian yang dimiliki Indonesia, mereka lebih suka dan bangga menarikan tarian Negara lain. Mereka malu menarikan tarian tradisional, gengsi dan takut dikatakan “Katrok/Ndeso”, makanya mereka lebih memilih untuk belajar tarian luar atau nama kerennya untuk saat ini “Dance”. Tidak tarian saja, soal makanan juga. Orang sekarang tidak lagi mau makan makanan khas Indonesia, mereka lebih suka makan makanan modern. “Nasi Pecel” yang dulunya menjadi primadona, sekarang sudah tergeser dengan “Spageti”. Tapi, untungnya saja masih ada daerah/masyarakat yang mau melestarikan budayanya, mereka masih menjaga warisan nenek moyangnya. Yaa.. masyarakat Papua masih menjaga budayanya.

Radikalisme




Radikalisme, Pembunuh MORAL BANGSA !!”

Berbicara tentang Radikalisme, yaitu paham atau aliran yg menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan. Di Negara ini sudah berkembang, bentuk-bentuk radikalisme yang berujung pada anarkisme, kekerasan dan bahkan terorisme.
Wabah kerusakan anarkisme sudah merasuk dalam jiwa para siswa SMA yang belakangan ini beritanya sedang hangat dalam bentuk tawuran massal yang mengakibatkan kerugian hingga nyawa. Terorisme memegang peran penting dalam membentuk budaya bangsa yang dewasa ini semakin runyam, tapi dilain sisi masalah terorisme juga menjadi pengalih dari masalah-masalah politik di tanah air.

Urgensi PKn



PENTINGKAH Pendidikan Kewarganegaraan??

Pendidikan kewarganegaraan?? Yaa.. pelajaran yang tak asing lagi bagi kita. Sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah akhir, pendidikan kewarganegaraan seperti pelajaran wajib bagi kita, sampai di perguruan tinggi pun juga ada mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. Sebenarnya apa sih tujuan diajarkannya pendidikan kewarganegaraan ini?? Jawabannya adalah untuk menumbuhkan sikap kewarganegaraan generasi penerus bangsa. Tentunya pelajaran  ini sangat mendukung untuk membentuk mental dan kepribadian siswa menjadi mental yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Materi pendidikan kewarganegaraan mengajarkan siswa untuk mengenal aturan dasar kewarganegaraan. Hal ini khususnya terkait hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu media untuk mengajarkan kehidupan politik kepada siswa. Siswa dikenalkan sistem politik tanpa harus terlibat langsung dalam kegiatan politik. Dan mendidik siswa untuk lebih memiliki toleransi dan tenggang rasa terhadap sesama manusia yang berada dalam satu negara yang sama.
Copyright 2009 Welcome To Syifa's Blog. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy | Blogger Templates