Syifa

Syifa
mode : on

Pahlawan



Pahlawan yang Tak Terjamah oleh Hati
Pahlawan.. kata yang tak asing lagi di telinga kita. Dari TK sampai SMA kita sudah dikenalkan dengan pahlawan, contohnya saja pahlawan revolusi, pahlawan pendidikan dan lain sebagainya. Banyak sekali pahlawan revolusi di negara kita ini, seperti Sultan Hasanuddin, RA Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara dan masih banyak lagi lainnya. Namun, tahukah kita bahwa pahlawan itu bukan hanya seseorang yang berjuang untuk negaranya saja. Kita dapat menjumpai sosok seorang pahlawan di sekeliling kita. Bahkan di rumah kita sendiri pastinya juga ada sosok  pahlawan, tapi sayangnya kita belum mengetahui tentang hal itu. Sosok ysng sebenarnya sangat berpengaruh dalam hidup kita.
Ibu.. ya seorang ibu bisa dikatakan sebagai seorang pahlawan, karena beliau telah berkorban untuk  kita. Waktu melahirkan kita, beliau rela mengorbankan nyawanya. Setelah melahirkan kita, tugas ibu tidak berhenti sampai di situ, masih banyak lagi yang harus dikerjakan beliau. Tiap malam seorang ibu harus bangun, menyusui kita, mengganti popok kita dan lain sebagainya. Ibu harus merawat, menjaga dan melindungi anaknya. Ibu rela tidak tidur semalaman hanya untuk menjaga kita, agar kita dapat tidur nyenyak. Sadarkah kita akan hal itu?? Kita sebagai anak harusnya bisa menghargai itu semua, sekecil apapun perjuangan seorang ibu kita harus dapat menghargainya. Karena tanpa beliau kita tak akan ada di dunia ini.

Namun sekarang ini semua perjuangan seorang ibu seperti tidak ada harganya di mata anak-anak mereka. Bahkan banyak sekali anak-anak yang durhaka terhadap ibunya. Mereka tega menyakiti hati ibunya dengan kata-kata ataupun prilaku yang seharusnya tidak pantas dilakukan oleh seorang anak kepada ibunya.  Kasih sayang seorang ibu sangat tulus kepada anaknya, mereka merawat anak mereka dari kecil hingga menjadi orang yang sukses hanya dengan satu tujuan, yaitu berharap anak-anak mereka dapat sukses dan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dari kedua orang tuanya, tanpa mengharapkan imbalan apapun dari anaknya. Namun kasih sayang seorang anak kepada kedua orang tuanya pasti tidak akan bisa setulus kasih sayang kedua orang tua mereka.
            Seharusnya, kita tak melakukan perbuatan tersebut. Apakah kita tidak malu dengan segala jerih payah beliau yang telah beliau limpahkan kepada kita. Betapa besar jasa beliau, menjaga kita hingga kita  terbentuk menjadi sosok yang bermartabat. Oleh karena itu, mulai sekarang dan seterusnya “HORMATILAH BELIAU”!!! apapun kedaannya..

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Welcome To Syifa's Blog. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy | Blogger Templates